Monday, January 26, 2015

Weaning with love for 'Ammaar

Jika ada yang bilang menyapih itu gampang, dan sudah membuktikannya, kuacungin 4 jempol deh dan pengen tau resepnya...

Di usia 'Ammaar yang sudah 22 bulan dan calon adeknya udah 6bulan, nenen masih jalan terus. Walaupun cuma pas mau bobo aja.

Kami memilih untuk menyapihnya dengan cinta, atau bahasa kerennya weaning with love.
Bagi kami, menyapih itu adalah proses kerelaan hati antara ibu dan bayi untuk mengakhiri proses menyusui dengan bantuan ayah dan orang2 terdekat lainnya. Bukan dengan cara menakut2i dengan ramuan pahit atau apalah yg biasa ditempelin ke nenen dengan maksud si bayi langsung gak mau nenen.

Tapi kami terus mengajak komunikasi terutama tiap mau tidur, atau tiap liat temen dan kartun kesukaannya, kita selipin cerita, bahwa 'Ammaar udah mau punya adek, mimik mamanya mau bobo dulu, disiapin buat adek kalau udah lahir. 'Ammaar udah bisa maem nasi, buah, mimik susu kotak. Adek cuma bisa mimik mama... gantian ya sama adeknya. Kalau pas goodmood sih dia bilang, ya ya ya ya... tapi kalau pas rewel dan badmood, dengan tegas dia geleng2.

Tak salah dengan sikapnya, karena ini memang proses yang harus dia lewati, dan kami  sebagai orang tua pun harus sabar. Menyusui adalah masa yg tak bisa digantikan oleh siapapun. Itulah masa-masa terindah buat ibu dan bayi, saat paling intim, tempat teraman dan ternyaman bagi bayi mulai dia lahir ke dunia.

Dan menyapih adalah masa perpisahannya... saatnya mama mulai melepaskan 'Ammaar untuk tumbuh lebih hebat lagi, makan lebih lahap dan sehat. Mama akan tetap peluk 'Ammaar tiap mau tidur, ayah juga akan tetap gendong 'Ammaar kalau ngantuk (gantinya nenen). Rasa sayang ayah dan mama tetap besar untuk 'Ammaar meskipun gak mimik mama lagi.
Kita akan coba terus masa menyapih dengan cinta, dengan kasih sayang...kita pasti bisa nak
:'(