Sunday, September 14, 2014

Menjadi ayah

 CORE COMPETENCY AYAH 

Assalamu’alaykum…!

Salam Sabtu seru!

Para ayah, pernahkah terpikir menjadi ayah
itu butuh keahlian? Bahwa seorang ayah juga harus punya kompetensi inti ( core
competency ) yang layak?

Banyak lelaki di kolong langit ini berpikir
bahwa menjadi ayah adalah alamiah tanpa
perlu rekayasa. Tanpa perlu keilmuan dan
ketrampilan khusus. Bukankah saya otomatis menjadi ayah saat istri saya melahirkan anak
kami? Bukankah anak saya pasti akan
memanggil saya ‘ayah’, ‘bapak’, ‘abi’, dsb.?

Ah, andai menjadi ayah itu semata alamiah
maka tak mungkin Allah SWT. menurunkan
sejumlah ayat yang menyatakan bahwa anak adalah ujian bagi para ayah mereka.
“dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-
anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang
besar.” (QS. al-Anfal: 28).

Menjadi ayah alamiah terlalu mudah. Tanpa
effort apapun kita sudah bisa menjadi ayah
saat anak-anak kita lahir. Namun sungguh
rugi bila kemudian anak-anak kita tumbuh
besar menjadi anak yang tak punya visi dan
misi hidup. Apalagi menjadi anak yang tak
mengenal jati dirinya sebagai muslim, dan
tak bangga dengan agamanya, apalagi turut
berjuang untuk agamanya.

Karenanya bila kita ingin menjadi ayah luar
biasa, bukan ayah yang ‘biasa-biasa saja’,
wajib memiliki core competency berikut ini:

✅ Menjadikan keimanan (bukan dunia)
sebagai dasar mendidik anak

Anak bukan untuk kesenangan dan ambisi
orang tua di dunia, tapi investasi hingga di akhirat. Berapa banyak ayah yang begitu fokus membesarkan
anaknya untuk obsesi duniawi, tapi begitu longgar untuk ketaatan pada Allah. Tidak heran bila banyak remaja
muslim yang kemudian tumbuh dengan
kepribadian terbelah; muslim tapi sekuler. Ia shalat tapi berpacaran,
berbakti pada orang tua tapi makan riba, dsb.
Saatnya para ayah menyadari memiliki anak dan mendidik anak adalah investasi dunia
dan akhirat. Bila berhasil menjadikan mereka
sebagai hamba Allah yang saleh, terikat
dengan hukum syara, tahu apa tujuan hidup
dan mati mereka, maka para ayah patut
berbahagia.

✅ Memahami hukum Islam sebagai
panduan mendidik anak.
Dengan apalagi kita akan mengarahkan anak
kita menuju kebaikan kalau bukan dengan ajaran Islam? Tak ada manual guide pendidikan anak sebaik ajaran Islam. Tuntunan Islam tak hanya
membimbing anak kita sukses menaklukkan dunia, tapi juga
berbahagia di akhirat.

✅ Penuh dengan simpanan kasih
sayang

Kasih sayang itu adalah sifat Allah SWT. Bahkan Allah menetapkan
kasih sayang atas diriNya sendiri.
“Tuhanmu telah menetapkan atas Diri-
Nya kasih sayang”(QS. al-An’am: 54).

Sudah sepantasnya kasih sayang selalu
berada di sifat terdepan para ayah dalam mengasuh dan mendidik anak, dan simpan kemarahan di bagian
terbelakang. Sebagaimana Allah SWT. juga menjadikan hal itu atas diriNya
sendiri, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.”(HR.
Bukhari, Muslim).

Tentu saja masih ada kompetisi inti lain yang
harus dimiliki para ayah, tapi semoga tiga hal
mendasar ini jadi pedoman penting yang
harus dimiliki oleh mereka.

[Iwan Januar]
@iwanjanuarcom
Penulis Buku "Alhamdulillah, Aku Menjadi Ayah"