Thursday, January 17, 2013

Untukmu, Calon Ayah#1

Dulu aku dan kamu juga sama, terbentuk dari sperma dan tumbuh menjadi janin
lahir menjadi bayi dan tumbuh menjadi balita, remaja dan kini dewasa
Hingga terjalin menjadi satu, bermusyarakah menjadi kita

Hari ini aku mengandung pertalian cinta kita
tak sampai sepuluh minggu lagi, dia akan lahir ke dunia
Tentu saja, hadiah pertama untuknya adalah nama
Yang dibelakangnya akan tersemat namamu
Sekalipun tidak di akta kelahirannya, tapi nanti di catatan buku amalnya

Aku tak hanya menyiapkan ragaku untuk melahirkannya
tapi jiwaku untuk menjaga amanah-Nya
aku tak pernah tau denganmu, calon ayah?
Kau lebih sering membisu dalam pikiranmu
Bertarung sendiri dengan duniamu
Ini agar kau tau, bahwa ada seorang calon ibu yang mengkhawatirkanmu
Bagaimana kita bersama-sama menjaga titipan ini?
Dengan cara apa kita menyayanginya? Dengan aturan yang bagaimana kita mendidiknya?
utamanya, bagaimana kita harus menjadi contoh untuknya...

Calon ayah, calon ibu ini mengkhawatirkanmu...
Ketika godaan di samping dan kananmu yang hampir tak ada batas
Sanggupkah hatimu bertahan? Meski mulutmu mengatakan, aku tak tergoyahkan
Bukan berarti aku lebih darimu, tapi ini tugasku, mengingatkan dan mencemaskan

Namamu, akan disandangnya
Namamu, akan dibawanya kemana dia berada
Namamu, tak hanya dalam kata, tapi juga hatinya
Bersiaplah, karena tak hanya aku yang akan mengikutimu, tapi juga dia
Surga ataupun Neraka...
Ketika aku mengkhawatirkan batin dan nuranimu, merindukanmu diselimuti aura malaikat, dengan ketaqwaan yang memikat, mendekatlah pada jalan dimana seharusnya kita melangkah bersama. Seperti yang slalu kita impikan, karena takkan pernah menjadi kenyataan, tanpa kita laksanakan niatan. Anak kita, siap menjadi bayangan langkah dan gerak kita...